Tenses, Active - Passive, Comparison Degree, Direct - Inderect Sentence, If Clause

Simple Present Tense
Simple Present Tense adalah suatu bentuk kata kerja yang digunakan :
Ø Untuk menyatakan peristiwa atau kejadian, kegiatan, aktivitas dan sebagainya yang terjadi saat ini.
Ø Untuk menyatakan suatu Fakta, atau sesuatu yang tejadi berulang-ulang dimasa KINI. PRESENT artinya adalah kini, sekarang.

Rumus Simple Present Tense
Positif
S + V1 (s / es)
S + auxiliary (do / does) + bare infinitive
S + be (am / is / are)
Negatif
S + auxiliary (do / does) + NOT + V1
S + be (am / is / are) + not
Tanya
Do / Does + S + V1 ?
Be (am / is / are) + S ?

Present progressive tense
Present continuous tense/present progressive tense untuk membicarakan aksi yang sedang berlangsung sekarang atau rencana dimasa depan.
Rumus :
S + am/is/are + present participle/V-ing

Simple Present Future Tense
Simple Present Future Tense adalah suatu bentuk kata kerja yang digunakan :
Ø Untuk menyatakan kejadian/aktivitas yang diprediksi akan terjadi / dilakukan.
Ø Untuk menyatakan kejadian/aktivitas yang direncanakan akan terjadi / dilakukan.
Ø Untuk menyatakan kesudian/kesanggupan melakukan sesuatu.
Ø Untuk membuat permohonan dengan lebih formal atau lebih sopan.

Rumus Present Future Tense
Positif
S + will + bare infinitive
S + be (am/is/are) going to + bare infinitive
Negatif
S + will + not + bare infinitive
S + be (am / is / are) + not + going to + bare infinitive
Tanya
Will + S + bare infinitive ?
Be (am / is / are) + S + going to + bare infinitive ?

Simple Present Perfect Tense
Simple Present Perfect Tense
Ø Untuk menyatakan bahwa kejadian/aktivitas sudah terjadi/dilakukan pada waktu yang tidak spesifik.
Ø Untuk menyatakan kekerapan (berapa kali) kejadian/aktivitas terjadi/dilakukan pada waktu yang tidak spesifik (unspecified/indefinite time) di masa lampau.
Ø Untuk menyatakan bahwa kejadian/aktivitas terus terjadi/dilakukan mulai dari waktu tertentu di masa lampau sampai sekarang (now).

Rumus Simple Present Perfect Tense
Positif
Subject + (has/have) + verb3+ object + modifier
Negatif
Subject + (has/have) + not + verb3+ object + modifier
Tanya
(Has/have) + subject + verb3+ object + modifier?

Simple Past Tense
Simple Past Tense adalah suatu bentuk kata kerja sederhana yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian terjadi dimasa lampau.

Rumus Simple Past Tense
Positif
S + verb-2 (past tense)
S + be(was / were)
Negatif
S + did + not + bare infinitive
S + be (was / were) + not
Tanya
Did + S + bare infinitive ?
Be (was / were) + S ?


Past future tense
Simple past future tense untuk menyatakan suatu aksi yang akan dilakukan, membuat prediksi, dan membuat janji di masa depan pada saat berada dimasa lalu.
Rumus :
S + would + bare infinitive

Simple Past Perfect Tense
Simple Past Perfect Tense
Ø Untuk menyatakan bahwa kejadian/aktivitas (misalnya, kejadian A) sudah terjadi/dilakukan pada waktu yang tidak spesifik (unspecified/indefinite time) di masa lampau sebelum kejadian/aktivitas yang lain (misalnya kejadian B) di masa lampau.
Ø Untuk menyatakan kekerapan (berapa kali) kejadian/aktivitas (misalnya, kejadian A) terjadi/dilakukan pada waktu yang tidak spesifik (indefinite time) di masa lampau sebelum kejadian/aktivitas yang lain (misalnya, kejadian B) di masa lampau.
Ø Untuk menyatakan bahwa kejadian/aktivitas (misalnya, kejadian A) terus berlangsung mulai dari waktu tertentu di masa lampau sampai waktu tertentu di masa lampau.
Rumus Past Perfect Tense
Positif
Subject + had + verb3+ object + modifier
Negatif
Subject + had + not + verb3+ object + modifier
Tanya
Had + subject  + verb3+ object + modifier

Past progressive tense
Past continuous tense/past progressive tense digunakan untuk mengungkapkan bahwa suatu aksi sedang terjadi pada waktu tertentu di masa lampau.
Rumus :
S + was/were + present participle/V-ing

Active-Pasive

Active Voice
Active Voice (Kalimat Aktif) adalah kalimat yang subject-nya berbuat sesuatau atau melakukan suatu pekerjaan.
Dalam bahasa indonesia ciri-ciri kalimat aktif adalah kata kerjanya selalu berawalan “me-“ dan beberapa lagi memiliki awalan “ber-“. 
Pada kalimat aktif (active voice) ini, kita cukup menggunakan bentuk dasar dari kata kerja (verbs) dalam penyusunan kalimatnya.

Passive Voice

Passive Voice adalah konstruksi tatabahasa (secara khusus, specifically, a “voice”). Kata atau frasa kata benda yang akan menjadi obyek dari kalimat aktif,  muncul sebagai subjek kalimat dengan suara pasif.
Dalam bahasa Indonesia kalimat pasif biasanya diikuti prefix berupa di atau ter.
Contohnya kalau kalimat aktifnya menginjak maka kalimat pasifnya menjadi dipukul atau terpikul.

Rumus
Active Voice :
S + V (kata kerja yang disesuaikan dengan tenses-nya) + O

Passive Voice :
S + be + past participle + (by agent)
*by agent: pelaku dari tindakan

 

Ciri Kalimat

Active Voice

· Pada kalimat aktif subjek melakukan suatu tindakan yang langsung mengenai objeknya.
· Kalimat Aktif memiliki pola S-P-O-K atau S-P-K Predikat kalimat aktif selalu diawali dengan imbuhan Me- atau Ber–.
· kalimat aktif memerlukan objek, Setelah mendapat predikat subjek ditambah pelengkap atau keterangan.

Pasive Voice

· to be + V3  dan kata by (kata ini bukan merupakan syarat yang harus ada dalam kalimat pasif )
· Yang dapat dijadikan kalimat passive adalah Verbal Sentence (kalimat yang predikatnya kata kerja/V)
· Verbal sentence yang dapat dirubah ke Passive Voice (kalimat pasif) adalah kalimat yang memiliki objek penderita.
Perubahan aktif ke pasif atau sebaliknya tidak merubah makna kalimat. Perubahan itu terjadi hanya pada struktur kalimatnya saja.

1. Present tense
Jika active voice dalam simple present tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah is, am
2. Past tense
Jika active voice dalam simple past tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah was atau were
3. Present progressive tense
Jika active voice dalam perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (has/have) been + being.
4. Present perfect tense
Jika active voice dalam present perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary has atau havesehingga menjadi ‘has been’ atau ‘have been’.
5. Present future tense
Ada dua kemungkinan rumus simple future tense pada active voice, begitu pula pada passive voice.
-Past participle ditemani oleh auxiliary verb “will” dan “be” apapun subjek kalimatnya.
-Past participle ditemani phrasal modal “be (am/is/are) going to” dan auxiliary verb “be”. Be pada phrasal modal disesuaikan dengan subject pada passive voice (= object pada active voice) — memenuhi subject-verb agreement.
6. Past perfect tense
Jika active voice dalam past perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary had, sehingga menjadi had been.
7. Past progressive tense
Jika active voice dalam past continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (was atau were) + being.
8. Past future tense
Activenya Be + V3 (Past Participle).
Passivenya S + Would Be + V3
Comparison degree : 
9. Positive degree
Positive degree adalah adjective (kata sifat) atau adverb (kata keterangan) dalam bentuk sederhana.
Rumus :
S + tobe + as adjective as + object
10. Comparative degree
Comparative degree ini sering diartikan dengan tingkat “lebih” dan ada beberapa cara untuk membentuk comparative degree ini.
Rumus:
a. Kalau kata sifatnya terdiri dari satu / dua suku kata (syllable), maka untuk mengubahnya ke tingkat comparative degree, yakni dengan menambahkan akhiran “er” dibelakang kata sifatnya dan diikuti oleh kata “than” yang artinya “dari pada”.
Rumus :
S + tobe + Adjective + Er + than + object
b. Namun kalau kata sifatnya lebih dari dua suku kata, maka untuk membentuk comparative degreenya harus menggunakan “more” dan diikuti oleh “than”
Rumus :
S + tobe + the + Adjective + than + object  
11. Superlative degree
Superlative degree ini sering diartikan dengan tingkat “paling” dan ada juga beberapa cara untuk membentuk superlative degree ini, yakni :
a. Kalau kata sifatnya terdiri dari satu / dua suku kata (syllable) maka untuk membentuk superlativenya yakni dengan menambahkan akhiran “est” dibelakang kata sifatnya dan diikuti oleh “the”.
Rumus :
S + tobe + the + Adjective + Est + object
b. Namun kalau kata sifatnya lebih dari dua suku kata, maka untuk membentuk superlative degree nya harus menggunakan “the most” di depan kata sifatnya.
Rumus :
S + tobe + the most + Adjective + object
Direct-indirect sentence : 
· Pengertian Direct Indirect Speech
Direct speech adalah suatu kalimat yang diucapkan secara langsung oleh pembicara yang dalam penulisannya disertai dengan tanda aphostrof di awal dan akhir kalimatnya sebagaimana teks dialog atau percakapan.
· Indirect speech adalah suatu kalimat yang menggambarkan perkataan orang lain atau dirinya sendiri secara tidak langsung (tidak persis seperti yang dikatakan pada saat diucapkan).
Baik kalimat direct maupun indirect speech terdiri dari dua unsur yakni induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat (introduce phrase) adalah seperti yang berwarna merah, sedangkan anak kalimat (reported words).
12. Statment
Statement (pernyataan)
Dalam Indirect Statement kita menggunakan kata “that” (bahwa) sebagai penghubung antara kalimat pengantar/induk kalimat (introduce phrase) dan kata-kata yang dilaporkan/anak kalimat (reported words). Kata yang biasa digunakan bukan hanya told dan said saja, melainkan bisa juga menggunakan: accused, admitted, advised, alleged, agreed, begged, boasted, complained, denied, explained, implied, invited, offered, ordered, promised, replied, suggested.
13. Imperative
Command (perintah)
Perintah berarti menyuruh untuk melakukan atau tidak melakukan (melarang) dengan kata jangan (don’t). Menyuruh untuk melakukan berarti bersifat positif, sedangkan melarang bersifat negatif (menggunakan don’t).
14. Question
Question (pertanyaan)
Kalimat pertanyaan dibagi menjadi dua kategori :
Pertanyaan yang menggunakan kata tanya (what, where, when, who, why, how), maka kata tanya tersebulah yang menjadi penghubung antara induk dan induk kalimat.
Pertanyaan yang tidak menggunakan kata tanya dan jawabannya berupa yes atau no.
If clause :
lType 1
Pola kalimat pengandaian tipe 1:
Ø If + subject + VI (Simple Present Tense)+Subject + will + VI (Simple Present tense)
Ø Atau If + subect + (be) present + adjective/noun+Subject + will be + adjective / noun
Kalimat pengandaian (conditional sentece) tipe 1 digunakan untuk
mengungkapkan atau mengandaikan sesuatu yang belum terjadi pada waktu
sekarang dan memiliki kemungkinan untuk terjadi dalam waktu dekat. Kalimat
semacam ini menjelaskan untuk menyatakan suatu pola sebab dan akibat.
lType 2
Pola kalimat pengandaian tipe 2:
Ø If + subject + V2/simple past tense + Subject + would + Vl/past future tense atau
Ø If + subject + were + adjective/noun + Subject + would be + adjective/noun

Kalimat pengandaian (conditional sentence) tipe 2 merupakan kalimat yang
digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau yang
bertentangan dengan kenyataan pada waktu sekarang. Kalimat dengan tipe ini
biasanya digunakan untuk menyatakan suatu khayalan.
Fakta: fakta yang diungkapkan oleh kalimat pengandaian tipe 2 adalah bahwa
saat ini apa yang diandaikan itu tidak terjadi.
lType 3
Pola kalimat pengandaian tipe 3
Ø If + subject + had + V3/past perfects + subject + would have + V3/past perfect
Ø atau if + subject + had been + adjective/noun + subject + would have been + adjective/noun
Kalimat pengandaian (conditional sentence) tipe 3 adalah kalimat yang
mengandaikan sesuatu yang sudah terjadi dan tidak terjadi di masa lalu. Tipe
kalimat ini biasanya digunakan untuk menyatakan suatu penyesalan.
Fakta yang diungkapkan dalam kalimat pengandaian ini adalah bahwa apa yang
diandaikan tidak pernah terjadi di masa lalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Biodata Diri Dengan Java Netbeans 8.1

Interaksi Manusia Dan Komputer

Algoritma Buku Alamat